Tuesday, July 21, 2009

Mencari Kesegaran Hati


Maha Suci Allah yang mempergilirkan siang dan malam. Kehidupan pun menjadi dinamis, seimbang, dan berkesinambungan. Ada hamba-hamba Allah yang menghidupkan siang dan malamnya untuk senantiasa dekat dengan Yang Maha Rahman dan Rahim. Tapi, tidak sedikit yang akhirnya menjauh, dan terus menjauh.

Seperti halnya tanaman, ruhani butuh siraman. Sekuat apa pun sebatang pohon, tidak akan pernah bisa lepas dari ketergantungan dengan air. Siraman air menjadi energi baru buat pohon. Dari energi itulah pohon mengokohkan pijakan akar, meninggikan batang, memperbanyak cabang, menumbuhkan daun baru, dan memproduksi buah.

Seperti itu pula siraman ruhani buat hati manusia. Tanpa kesegaran ruhani, manusia cuma sebatang pohon kering yang berjalan. Tak ada keteduhan, apalagi buah yang bisa dimanfaatkan. Hati menjadi begitu kering. Persis seperti ranting-ranting kering yang mudah terbakar.

Allah swt. memberikan teguran khusus buat mereka yang beriman. Hati buat orang-orang yang beriman adalah ladang yang harus dirawat dan disiram dengan zikir. Dari zikirlah, ladang hati menjadi hijau segar dan tumbuh subur. Akan banyak buah yang bisa dihasilkan. Sebaliknya, jika hati jauh dari zikir; ia akan tumbuh liar. Jangankan buah, ladang hati seperti itu akan menjadi sarang ular, kelabang dan sebagainya.

Hamba-hamba Allah yang beriman akan senantiasa menjaga kesegaran hatinya dengan lantunan zikrullah. Siapapun kita, ada masa lengahnya. Manusia bukan makhluk tanpa khilaf dan dosa. Selalu saja ada lupa. Ketika ruhani dan jasad berjalan tidak seimbang, di situlah berbagai kealpaan terjadi. Saat itulah, pengawasan terhadap nafsu menjadi lemah.

Imam Ghazali mengumpamakan nafsu seperti anak kecil. Apa saja ingin diraih dan dikuasai. Ia akan terus menuntut. Jika dituruti, nafsu tidak akan pernah berhenti. Pada titik tertentu, nafsu bisa menjadi dominan. Bahkan sangat dominan. Nafsu pun akhirnya memegang kendali hidup seseorang. Nalar dan hatinya menjadi lumpuh. Saat itu, seorang manusia sedang menuhankan nafsunya. Seburuk apapun seorang muslim, ada pintu kebaikannya. Seperti halnya manusia lain, seorang muslim pun punya nafsu. Bedanya, nafsu orang yang beriman lebih terkendali dan terawat. Namun, kelengahan bisa memberikan peluang buat nafsu untuk bisa tampil dominan. Dan seorang hamba Allah pun melakukan dosa.


Khilaf buat hamba Allah seperti mata air yang tersumbat. Dan zikrullah adalah pengangkat sumbat. Ketika zikrullah terlantun dan tersiram dalam hati, air jernih pun mengalir, menyegarkan wadah hati yang pernah kering.
Sekecil Apapun kebaikan dan keburukan, ada ganjarannya
Satu hal yang bisa menyegarkan kesadaran ruhani adalah pemahaman bahwa apa pun yang dilakukan manusia akan punya balasan. Di dunia dan akhirat. Dan di akhirat ada balasan yang jauh lebih dahsyat.

Pemahaman inilah yang senantiasa membimbing hamba Allah untuk senantiasa beramal. Keimanannya terpancar melalui perbuatan nyata. Lantunan zikirnya hidup dalam segala keadaan.

Apakah Tuhan itu ada?


Apa Tuhan itu ada?

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri
paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia
meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang
Guru agama, kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3
pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu
mendapatkan orang tersebut.
Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan saya?

Kyai: Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya
akan menjawab pertanyaan anda

Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak
orang pintar saja tidak mampu menjawab
pertanyaan saya.

Kyai: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan
wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan takdir
3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa
dimasukan ke neraka yang dibuat dari
api,tentu tidak menyakitkan buat syetan
Sebab mereka memiliki unsur yang sama.
Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?



Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda
dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah
kepada saya?

Kyai: Saya tidak marah...Tamparan itu adalah
jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda
ajukan kepada saya

Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti

Kyai: Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit

Kyai: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda: Ya

Kyai: Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Pemuda: Saya tidak bisa

Kyai: Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita
semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu
melihat wujudnya.

Kyai: Apakah tadi malam anda bermimpi akan
ditampar oleh saya?

Pemuda: Tidak

Kyai: Apakah pernah terpikir oleh anda akan
menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak

Kyai: Itulah yang dinamakan Takdir

Kyai: Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan
untuk menampar anda?

Pemuda: kulit

Kyai: Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda: kulit

Kyai: Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: sakit

Kyai: Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka
terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak
maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan
untuk syeitan.

Source: www.icmi.or.id

Tafakur Cinta


Tuhan...
Saat aku menyukai seorang teman
Ingatkan aku bahwa akan ada sebuah akhir
Hingga aku tetap bersama yang tak pernah berakhir

Tuhan...
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukanlah aku kepada yang rindu cinta sejati-Mu
Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi

Tuhan...
Jika aku hendak mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu
Tuhan...
Ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu
Agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Tuhan...
Ketika aku berucap ’aku cinta padamu’
Biarkanlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut pada-Mu
Agar tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu

Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai sang pencipta adalah segalanya

Tahukah kamu......


Kunci kemudahan adalah Doa
Kunci Keimanan adalah Mentaati Allah dan Rasul-Nya
Kunci Keberuntungan adalah Ketakwaan
Kunci Kebajikan adalah Kejujuran
Kunci Untuk Senantiasa Tawaddu adalah Bersyukur
Kunci Kelembutan Hati adalah Istigfar, Tilawah, dan senyuman
Kunci Kemenangan adalah Kesabaran

Tahukah kamu kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah kamu kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

Tahukah kamu kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah : Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku

Tahukah kamu kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?

Tahukah kamu kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?

Tahukah kamu kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?

Tahukah kamu kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?

Tahukah kamu bahwa lebih mudah mengatakan perasaan kamu dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah kamu bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat kamu mengatakannya dihadapan orang tsb?

Tahukah kamu kalau kamu memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan kamu tsb pasti dikabulkan?

Tahukah kamu bahwa kamu bisa mewujudkan impian kamu, seperti jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika kamu memintanya dengan keyakinan, dan jika kamu benar-benar tahu, kamu akan terkejut dengan apa yang bisa kamu lakukan.

Tapi jangan percaya semua yang saya katakan, sebelum kamu mencobanya sendiri, jika kamu tahu seseorang yang benar-benar butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan kamu tahu kamu bisa menolongnya, kamu akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

Kisah tukang cukur "Apakah Tuhan itu ada?"

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan, cukup untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada”.

Setelah diam sesaat seolah memberi kesempatan pada si konsumen untuk mengerti apa maksudnya, si tukang cukur melanjutkan, “Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada. Mengapa ada yang sakit? Mengapa ada anak-anak terlantar? Mengapa ada yang hidupnya susah? "

Masih dengan menggebu-gebu si tukang cukur melanjutkan kata-katanya, "Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen segera kembali ke tempat tukang cukur tadi dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini tidak ada tukang cukur....!”

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.

“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!” jawab si tukang cukur.

“Tidak !” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!” sanggah si tukang cukur.

“Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri. Kenapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?” jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok ...!! Saya sangat setuju...!” kata si konsumen. "Itulah point utamanya ! Sama dengan Tuhan."

“Maksud kamu bagaimana?” tanya si tukang cukur tidak mengerti.

Dengan tersenyum si konsumen menjelaskan, "Sebenarnya Tuhan itu ada! Tapi apa yang terjadi sekarang ini? Mengapa orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya..? Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata, “Benar juga apa katanya. Kenapa aku tidak mau datang kepada Tuhan-ku, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini..?”

Source: internet.

Nasihat sebelum dan sesudah menikah


1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita Jangan lah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.


2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada TUHAN melalui orang tua/wali sigadis.


3. KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN


4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena
anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf
apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan doa mereka.


5. SEJAK MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.!


6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yg penuh onak dan duri.


7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan


8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK.
Cintailah isteri atau suami anda 100%


9. KETIKA TELAH MEMIKI ANAK.
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda100% dan
cintai anak-anak anda masing-masing 100%.


10.KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK.
Yakinlah bahwa pintu rezeki / berkat akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri


11.KETIKA EKONOMI MEMBAIK
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita


12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit
secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolonganAnda.


13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.


14.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang
tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang
tua yang jujur kepada anak ..


15.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama
dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh
orang tuanya.


16.KETIKA ADA PIL.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.


17.KETIKA ADA WIL
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.


18.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.


19.KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS
Gunakanlah formula 7 K

1 Ketakwaan

2 Kasih sayang

3 Kesetiaan

4 Komunikasi dialogis

5 Keterbukaan

6 Kejujuran

7 Kesabaran

Saat harus berganti peran


Manusia memang harus mengalami pergantian fase dalam hidupnya dan manusia juga harus melakukan adaptasi dgn apa yg sedang dijalaninya. Hanya saja butuh waktu tertentu untuk menjalani suatu fase .. Entah itu untuk jangka waktu 2 tahun kurang, 2 tahun kurang lebih sedikit lagi, 5 bulan yang menyiksa, 4 tahun untuk mengembara di dunia antah berantah, 4 tahun untuk menjajal apa yang namanya kehidupan .. Ya itu cuma contoh kasus aja, yang jelas gw juga ga tau itu contoh kasusnya ke siapa.. Jadi kalo ada pihak-pihak yang merasa ,"Eh kok gw banget??" ya asal lo tau aja, berarti lo udah ke GeeR-an.. xixixixixiq…
Topik oi topik…

Ada beragam perasaan juga yang kita alami kalo kita sedang, udah n kudu wajib mengalami yang namanya pindah fase. Ada yang merasa kalau dia makin nyaman dengan situasi yang ada saat ini, dimana dunia serasa lebih indah dan segala sesuatunya mendekati apa yang dia mau. Dan tentu saja ada yang sebaliknya, ada orang yang merasa kalau segala perubahan dalam hidupnya menjadikan dominasi pendukung untuk bunuh diri itu semakin tinggi.. Aduh terlalu serem kayanya kalau bunuh diri, motivasi untuk jadi stress aja lah ya.. Ada juga yang menanggapi cukup dengan perasaan yang lumayan-lumayan aja.. Lumayan bikin sedih, lumayan bikin kesel, lumayan bikin seneng.. Intinya ya bagi dia adaptasi bukan merupakan suatu hal yang sulit.. Cukup dengan dirasakan "agak berat" beberapa saat, dan setelah itu dia bisa kembali normal dengan seimbang tanpa perlu memegang galah di tangannya yang ada 2..

Tapi ya, mungkin ini agak ga tepat banget kalo gw yang ngomong, tapi percaya deh, kadang-kadang omongan gw ada benernya kok dikit..

Posisi,situasi,kondisi, dan peran apapun yang sedang kita jalani, harus tetap kita syukuri adanya.. Harus tetap kita jalani seperti seharusnya.. Baik itu hal yang sesuai dengan perasaan kita, ataupun hal yang benar-benar jauh dari apa yang kita mau.. Terutama ketika kita berada dalam kondisi yang benar-benar tidak menguntungkan.. Tetaplah bertahan, tetaplah berjalan, tetaplah seperti biasa.. Ketika suatu hal yang menyenangkan datang, percayalah kalo gw bilang itu adalah pemberhentian sementara yang sangat menyejukkan dari masalah yang ada dibelakang..

Setiap apapun yang kita lakukan pasti akan mempengaruhi nantinya apa yang akan kita dapatkan.. Termasuk dalam mengambil sikap,menangani dan menghadapi suatu peran,posisi dan lain-lainnya.. Sikap positif yang kita ambil itulah yang niscaya nantinya akan mendatangkan sesuatu hal yang positif pula, dan kita hanya tinggal menunggu waktu..





Tapi, ketika terbiasa dalam gelap dan mendadak semuanya berjalan dengan baik.. Kenapa yang ada malah jadi merasa asing??