Sunday, November 15, 2009

Sebuah renungan tentang kehidupan


Waktu terus berjalan..
Sungguh betapa sulit melawan arus usia,
betapa susah menghentikan laju detiknya.

Sebab usia terdengar seperti suara tangan-tangan gaib yang melintasi ingatan,
meninggalkan gema ketukan di sepanjang perjalananku
yang gugup diantara harapan dan kesementaraan.

Ternyata menjalani hidup ini seperti berjalan mundur,
sebelum akhirnya hancur.
Kita bergerak pada arah yang tak berpeta,
arah yang tak bisa diterka;
arah ketika manusia berusaha mengekalkan silam dengan ingatan yang setengah tenggelam,
dan berupaya membaca masa yang akan datang dengan sebutir bintang yang kelak padam.

Kita berulangkali bersahutan dengan rencana-rencana yang tak sempurna.
Dan kecemasan menemui kita,
menyelinap ke dalam ruang kecil diantara jarak cinta dan air mata.
Di sanalah diam-diam kita tersesat dalam kesulitan
yang letih membedakan antara kemenangan dan kekalahan,
kebahagiaan dan kesedihan,
sebelum akhirnya kita tiba pada takdir mimpi yang tiba-tiba sepi,
tangis yang benar-benar habis,
dan nyawa yang tiba-tiba direbut maut…

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.